Resistor
.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian
Macam-macam Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian
Macam-macam Resistor
Cara Membaca Nilai Resistor
.
Di artikel ini saya akan menulis tentang bagaimana Cara Membaca Nilai
Resistor, barangkali bagi rekan yang dulunya sempat duduk di bangku SMK /
STM hal ini tidak begitu masalah bukan…? tapi sayangnya pada
kenyataannya banyak sekali lulusan2 SMK saat ini khususnya jurusan
Elektro baik itu listrik ataupun Elektronika benar benar buta dalam
membaca resistor, seperti yang saya alami sendiri sewaktu lulus
pendidikan SMK hanya segelintir siswa saja yang bisa membaca nilai pada
badan resistor.
Hal ini tentu saja sangat disayangkan, padahal hampir 90% komponen pada
perangkat elektronika adalah resistor, maka mengetahui nilai resistor
adalah harus jika anda mau serius dalam bidang teknik khususnya Elektro.
Lanjut ya,…sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms diketahui, resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol (Omega).
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang
kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut. Menurut saya untuk seorang teknisi service mengetahui cara
membaca nilai pada resistor adalah wajib.
Langsung saja, berikut adalah tabel warna resistor, lengkap dengan cara pembacaan pada masing masing jumlah gelang warna :
Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang
toleransi berwarna coklat,merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang
toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga
dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama
agak sedikit ke dalam.
Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari
resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang
pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau
20%memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2%(toleransi kecil) memiliki 4
gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai
satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor
dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas
adalah gelang toleransi.
Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama
berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna
merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah
gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna
emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya
dihitung sesuai dengan urutan warnanya.
Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor
ini.
Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang
selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang
pertama dan gelang kedua.
Masih dari tabel-1 diketahui gelang merah nilainya = 2 dan gelang hijau
nilainya = 5. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet
berurutan, nilai satuannya adalah 25.
Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya orange
berarti faktor pengalinya adalah 1000. Sehingga dengan ini diketahui
nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali
atau 25 x 1000 = 25K Ohm dan toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain
yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan
selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja
dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa
panas sebesar W=I2R watt.
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia
ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki
disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.
Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak
langsung dibadannya, misalnya 100 5W yang berarti 100 Ohm 5Watt atau
ada juga seperti 1k2 5W 1200 Ohm 5Watt, cukup mudah bukan.
Berikut grafik karakteristik antara Teganan-Arus dan Hambatan
karakteristik antara Teganan-Arus dan Hambatan
Resistor
Resistor
.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian
Macam-macam Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian
Macam-macam Resistor
Cara Membaca Nilai Resistor
.
Di artikel ini saya akan menulis tentang bagaimana Cara Membaca Nilai
Resistor, barangkali bagi rekan yang dulunya sempat duduk di bangku SMK /
STM hal ini tidak begitu masalah bukan…? tapi sayangnya pada
kenyataannya banyak sekali lulusan2 SMK saat ini khususnya jurusan
Elektro baik itu listrik ataupun Elektronika benar benar buta dalam
membaca resistor, seperti yang saya alami sendiri sewaktu lulus
pendidikan SMK hanya segelintir siswa saja yang bisa membaca nilai pada
badan resistor.
Hal ini tentu saja sangat disayangkan, padahal hampir 90% komponen pada
perangkat elektronika adalah resistor, maka mengetahui nilai resistor
adalah harus jika anda mau serius dalam bidang teknik khususnya Elektro.
Lanjut ya,…sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon .Dari hukum Ohms diketahui, resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol (Omega).
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang
kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut. Menurut saya untuk seorang teknisi service mengetahui cara
membaca nilai pada resistor adalah wajib.
Langsung saja, berikut adalah tabel warna resistor, lengkap dengan cara pembacaan pada masing masing jumlah gelang warna :
Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang
toleransi berwarna coklat,merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang
toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga
dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama
agak sedikit ke dalam.
Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari
resistor tersebut. Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang
pertama selanjutnya adalah membaca nilai resistansinya.
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau
20%memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2%(toleransi kecil) memiliki 4
gelang (tidak termasuk gelang toleransi).
Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai
satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya resistor
dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas
adalah gelang toleransi.
Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini adalah, gelang pertama
berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang ke tiga berwarna
merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini adalah
gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna
emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya
dihitung sesuai dengan urutan warnanya.
Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor
ini.
Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga gelang
selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh gelang
pertama dan gelang kedua.
Masih dari tabel-1 diketahui gelang merah nilainya = 2 dan gelang hijau
nilainya = 5. Jadi gelang pertama dan kedua atau kuning dan violet
berurutan, nilai satuannya adalah 25.
Gelang ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya orange
berarti faktor pengalinya adalah 1000. Sehingga dengan ini diketahui
nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali
atau 25 x 1000 = 25K Ohm dan toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain
yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan
selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja
dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa
panas sebesar W=I2R watt.
Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa menunjukkan semakin besar
kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya di pasar tersedia
ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang memiliki
disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder.
Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak
langsung dibadannya, misalnya 100 5W yang berarti 100 Ohm 5Watt atau
ada juga seperti 1k2 5W 1200 Ohm 5Watt, cukup mudah bukan.
Berikut grafik karakteristik antara Teganan-Arus dan Hambatan
karakteristik antara Teganan-Arus dan Hambatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar