Rabu, 27 Juni 2012

KIMIA KLINIK


 Berbagai macam pemeriksaan kimia klinik yang dapat digunakan dalam mendiagnosa kanker, diantaranya :

Absolute Neutrophil Count (ANC)
ANC adalah jumlah neutrofil dibandingkan dengan jumlah sel darah putih total. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah seseorang boleh mendapatkan kemoterapi.

Acid Phosphatase
Disebut juga acid phos, acid f, acid p?tase. Tes serum darah untuk mendeteksi adanya enzim spesifik yang dihasilkan oleh jaringan tubuh tertentu, seperti prostat. Acid phospatase akan meningkat pada 85% kasus metastase tulang, 60% kasus yang tidak mendapat pengobatan dan 20% kasus yang terlokalisir. Hasil tes mudah dipengaruhi oleh pemijatan atau rangsangan pada prostat, oleh karena itu sebaiknya tes dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan rectal.

Alkaline Phosphatase
Suatu enzim dalam darah yang akan meningkat apabila terdapat sumbatan kandung empedu (penyakit hati atau kanker yang mengenai hati) dan penyakit yang mengenai tulang, termasuk kanker tulang.

Bilirubin
Pigmen sel darah merah yang dimetabolisme oleh hati. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit hati dan beberapa tipe anemia, mengakibatkan warna kekuningan pada kulit.

Hitung darah
Tes laboratorium untuk menghitung jumlah masing-masing sel darah.

BUN (Blood Urea Nitrogen)
Tes kimia serum darah untuk menghitung kadar urea dalam darah. Peningkatan terjadi pada gangguan fungsi ginjal dan sumbatan saluran kencing. Nilai normal : 10-15 mg/100ml

Kalsium
Meningkat pada kanker yang mengenai tulang, kanker yang memproduksi protein yang menyerupai hormon parathyroid dan multiple myeloma. Dapat pula meningkat pada beberapa penyakit tidak ganas.

Kreatinin
Produk limbah dalam darah. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit ginjal.

Elektrolit  (Sodium, Potasium klorid, Karbon dioksida)
Kadarnya digunakan untuk mendeteksi penyakit metabolism dan endokrin, serta memonitor status nutrisi dan efek terapi terhadap pasien.

Feritin
Mendeteksi kadar besi dalam asam sialic. Kadar yang rendah memberikan prognosis yang baik terhadap kanker kepala-leher. Kadar yang meningkat dapat ditemukan pada kasus proliferasi kelenjar getah beniing, penyakit Hodgkin?s, leukemia, penyakit neuroblastoma dan tumor saraf nonspesifik.

Granulosit
Jenis sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh bakteri

Hematokrit
Tes untuk mengetahui jumlah sel darah merah dalam darah. Nilai normal berkisar 40-45 pada pria dan 37-42 pada wanita. Rendahnya nilai hematokrit adalah gejala dari anemia.

Leukosit
Nama lain dari sel darah putih. Sejenis sel dalam darah yang berfungsi melawan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Terdapat tiga jenis sel darah putih yaitu monosit, granulosit dan limfosit.

Limfosit
Salah satu jenis dari sel darah putih. Terdiri dari 3 jenis sel yaitu sel T, sel B dan sel Natural Killer(NK). Sel T bertugas menyerang dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus, se lasing dan sel kanker. Sel B membantu memproduksi antibodi atau protein yang berfungsi menghancurkan senyawa asing. Sel NK bertugas menghancurkan sel kanker dan sel yang terinfeksi virus. 

Neutrofil
Sel darah putih dewasa yang bertugas melawan infeksi bakteri.

Sel pembeku darah
Sel darah berfungsi dalam pembekuan darah

Hitung sel pembeku darah
Menghitung jumlah sel pembeku darah dalam setetes darah yang diletakkan di atas gelas objek di bawah mikroskop. Jumlah akan meningkat pada keadaan stres, penyakit myeloproliferative, infeksi, radang, keganasan dan pengangkatan lien. Jumlah dapat menurun pada kasus menstruasi. Nilai normal berkisar 150.000-400.000 per mikroliter. Jumlah di bawah 50,000 terjadi pada kasus pendarahan spontan. Nilai di bawah 5.000 menunjukkan pasien berada dalam kondisi bahaya pendarahan.

Ploidy analysis
Tes untuk menghitung jumlah DNA dalam suatu sel, dimana sel kanker umumnya tidak mempunyai DNA.

Indeks proliferasi
Indeks yang tinggi menunjukkan pertumbuhan tumor yang aktif dan resiko kekambuhan yang besar.

Sel darah merah
Sel dalam darah yang bertugas membawa oksigen dan mewarnai darah menjadi merah.

Hitung sel darah merah
Penghitungan jumlah sel dalam merah dalam setetes darah di atas gelas objek di bawah mikroskop. Nilai normal bergantung terhadap usia dan jenis kelamin. Pria berkisar 4.5-6.2 juta, wanita 4.2-5.4 juta, anak-anak 4.6-4.8 juta. Nilai yang rendah menunjukkan adanya anemia, kelebihan cairan tubuh atau pendarahan. Nilai yang meningkat menunjukkan keadaan polisitemia (tingginya jumlah sel darah merah dalam darah) atau dehidrasi.

SGOT
Enzim yang terdapat dalam sel hati, meningkat pada penyakit hati dan serangan jantung.

SGPT
Enzim yang meningkat pada penyakit hati, seperti hepatitis, penyakit hati akibat alcohol dan lainnya)

S-Phase (Cell Cycle Analysis)
Jumlah persentase sel tumor yang menghasilkan DNA. Pasien dengan nilai tes yang tinggi menunjukkan prognosis yang kurang baik.

Hormon tiroid T3 dan T4
T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin) dapat digunakan untuk menilai fungsi tiroid. Jenis gangguan tiroid yang berbeda akan mengakibatkan variasi kadar T3 dan T4 yang berbeda pula.

Profil tiroid
Menunjukkan kadar hormone yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Berguna untuk mendiagnosa hipo atau hipertiroid dan monitoring respon terhadap terapi tiroid.

Tiroglobulin
Peningkatan kadarnya dalam serum dapat ditemukan pada kanker folikular. Penurunan kadarnya berfungsi untuk monitoring dan kekambuhan kanker folikular.

Asam urat
Meningkat pada kasus sakit sendi akibat asam urat dan batu ginjal.

Sel darah putih
Jenis sel darah yang bertugas membunuh kuman dan infeksi. Sel darah putih terdiri dari monosit, limfosit, neutrofil, eusinofil dan basofil. Nilai normal berkisar 5.000-10.000. peningkatan dan penurunan sel darah putih dapat terjadi dalam berbagai macam penyakit, efek kemoterapi maupun radioterapi.

Hitung sel darah putih
Peningkatan terjadi selmaa infeksi, radang, luka bakar, leukemia, depresi sumsum tulang akibat virus, reaksi toksis, campak, hepatitis dan penyakit lain.
Kimia klinik

Berbagai macam pemeriksaan kimia klinik yang dapat digunakan dalam mendiagnosa kanker, diantaranya :

Absolute Neutrophil Count (ANC)
ANC adalah jumlah neutrofil dibandingkan dengan jumlah sel darah putih total. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah seseorang boleh mendapatkan kemoterapi.

Acid Phosphatase
Disebut juga acid phos, acid f, acid p?tase. Tes serum darah untuk mendeteksi adanya enzim spesifik yang dihasilkan oleh jaringan tubuh tertentu, seperti prostat. Acid phospatase akan meningkat pada 85% kasus metastase tulang, 60% kasus yang tidak mendapat pengobatan dan 20% kasus yang terlokalisir. Hasil tes mudah dipengaruhi oleh pemijatan atau rangsangan pada prostat, oleh karena itu sebaiknya tes dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan rectal.

Alkaline Phosphatase
Suatu enzim dalam darah yang akan meningkat apabila terdapat sumbatan kandung empedu (penyakit hati atau kanker yang mengenai hati) dan penyakit yang mengenai tulang, termasuk kanker tulang.

Bilirubin
Pigmen sel darah merah yang dimetabolisme oleh hati. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit hati dan beberapa tipe anemia, mengakibatkan warna kekuningan pada kulit.

Hitung darah
Tes laboratorium untuk menghitung jumlah masing-masing sel darah.

BUN (Blood Urea Nitrogen)
Tes kimia serum darah untuk menghitung kadar urea dalam darah. Peningkatan terjadi pada gangguan fungsi ginjal dan sumbatan saluran kencing. Nilai normal : 10-15 mg/100ml

Kalsium
Meningkat pada kanker yang mengenai tulang, kanker yang memproduksi protein yang menyerupai hormon parathyroid dan multiple myeloma. Dapat pula meningkat pada beberapa penyakit tidak ganas.

Kreatinin
Produk limbah dalam darah. Peningkatan terjadi pada kasus penyakit ginjal.

Elektrolit  (Sodium, Potasium klorid, Karbon dioksida)
Kadarnya digunakan untuk mendeteksi penyakit metabolism dan endokrin, serta memonitor status nutrisi dan efek terapi terhadap pasien.

Feritin
Mendeteksi kadar besi dalam asam sialic. Kadar yang rendah memberikan prognosis yang baik terhadap kanker kepala-leher. Kadar yang meningkat dapat ditemukan pada kasus proliferasi kelenjar getah beniing, penyakit Hodgkin?s, leukemia, penyakit neuroblastoma dan tumor saraf nonspesifik.

Granulosit
Jenis sel darah putih yang berfungsi untuk membunuh bakteri

Hematokrit
Tes untuk mengetahui jumlah sel darah merah dalam darah. Nilai normal berkisar 40-45 pada pria dan 37-42 pada wanita. Rendahnya nilai hematokrit adalah gejala dari anemia.

Leukosit
Nama lain dari sel darah putih. Sejenis sel dalam darah yang berfungsi melawan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Terdapat tiga jenis sel darah putih yaitu monosit, granulosit dan limfosit.

Limfosit
Salah satu jenis dari sel darah putih. Terdiri dari 3 jenis sel yaitu sel T, sel B dan sel Natural Killer(NK). Sel T bertugas menyerang dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus, se lasing dan sel kanker. Sel B membantu memproduksi antibodi atau protein yang berfungsi menghancurkan senyawa asing. Sel NK bertugas menghancurkan sel kanker dan sel yang terinfeksi virus. 

Neutrofil
Sel darah putih dewasa yang bertugas melawan infeksi bakteri.

Sel pembeku darah
Sel darah berfungsi dalam pembekuan darah

Hitung sel pembeku darah
Menghitung jumlah sel pembeku darah dalam setetes darah yang diletakkan di atas gelas objek di bawah mikroskop. Jumlah akan meningkat pada keadaan stres, penyakit myeloproliferative, infeksi, radang, keganasan dan pengangkatan lien. Jumlah dapat menurun pada kasus menstruasi. Nilai normal berkisar 150.000-400.000 per mikroliter. Jumlah di bawah 50,000 terjadi pada kasus pendarahan spontan. Nilai di bawah 5.000 menunjukkan pasien berada dalam kondisi bahaya pendarahan.

Ploidy analysis
Tes untuk menghitung jumlah DNA dalam suatu sel, dimana sel kanker umumnya tidak mempunyai DNA.

Indeks proliferasi
Indeks yang tinggi menunjukkan pertumbuhan tumor yang aktif dan resiko kekambuhan yang besar.

Sel darah merah
Sel dalam darah yang bertugas membawa oksigen dan mewarnai darah menjadi merah.

Hitung sel darah merah
Penghitungan jumlah sel dalam merah dalam setetes darah di atas gelas objek di bawah mikroskop. Nilai normal bergantung terhadap usia dan jenis kelamin. Pria berkisar 4.5-6.2 juta, wanita 4.2-5.4 juta, anak-anak 4.6-4.8 juta. Nilai yang rendah menunjukkan adanya anemia, kelebihan cairan tubuh atau pendarahan. Nilai yang meningkat menunjukkan keadaan polisitemia (tingginya jumlah sel darah merah dalam darah) atau dehidrasi.

SGOT
Enzim yang terdapat dalam sel hati, meningkat pada penyakit hati dan serangan jantung.

SGPT
Enzim yang meningkat pada penyakit hati, seperti hepatitis, penyakit hati akibat alcohol dan lainnya)

S-Phase (Cell Cycle Analysis)
Jumlah persentase sel tumor yang menghasilkan DNA. Pasien dengan nilai tes yang tinggi menunjukkan prognosis yang kurang baik.

Hormon tiroid T3 dan T4
T3 (triiodotironin) dan T4 (tiroksin) dapat digunakan untuk menilai fungsi tiroid. Jenis gangguan tiroid yang berbeda akan mengakibatkan variasi kadar T3 dan T4 yang berbeda pula.

Profil tiroid
Menunjukkan kadar hormone yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Berguna untuk mendiagnosa hipo atau hipertiroid dan monitoring respon terhadap terapi tiroid.

Tiroglobulin
Peningkatan kadarnya dalam serum dapat ditemukan pada kanker folikular. Penurunan kadarnya berfungsi untuk monitoring dan kekambuhan kanker folikular.

Asam urat
Meningkat pada kasus sakit sendi akibat asam urat dan batu ginjal.

Sel darah putih
Jenis sel darah yang bertugas membunuh kuman dan infeksi. Sel darah putih terdiri dari monosit, limfosit, neutrofil, eusinofil dan basofil. Nilai normal berkisar 5.000-10.000. peningkatan dan penurunan sel darah putih dapat terjadi dalam berbagai macam penyakit, efek kemoterapi maupun radioterapi.

Hitung sel darah putih
Peningkatan terjadi selama infeksi, radang, luka bakar, leukemia, depresi sumsum tulang akibat virus, reaksi toksis, campak, hepatitis dan penyakit lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar