Cara membuat grounding cukup mudah, yaitu dengan empersiapkan bahan-bahan yaitu :
Elektroda, berupa tembaga atau besi penghantar lainnya. Tembaga ini dikubur dalam posisi vertikal ke dalam tanah yang lembab dengan menggunakan palu. Dengan kedalaman tembaga semakin dalam adalah lebih baik. Bahan lainya adalah kabel dengan spesifikasi minimum kabel dengan ukuran 2,5” yang dihubungkan dengan aliran grounding instalasi rumah. Dengan terpasang nya sistem grounding, maka saluran grounding di rumah sudah dapat dipakai untuk kebutuhan seperti keperluan peralatan rumah tangga juga alat elektronik lainnya.
Elektroda, berupa tembaga atau besi penghantar lainnya. Tembaga ini dikubur dalam posisi vertikal ke dalam tanah yang lembab dengan menggunakan palu. Dengan kedalaman tembaga semakin dalam adalah lebih baik. Bahan lainya adalah kabel dengan spesifikasi minimum kabel dengan ukuran 2,5” yang dihubungkan dengan aliran grounding instalasi rumah. Dengan terpasang nya sistem grounding, maka saluran grounding di rumah sudah dapat dipakai untuk kebutuhan seperti keperluan peralatan rumah tangga juga alat elektronik lainnya.
Gambar ini adalah sebuah stop kontak, seperti dijelaskan di atas bahwa lubang pada stop kontak ada dua yaitu kanan dan kiri juga ada elektroda yang mencolok keluar di atas dan dibawah adalah untuk grounding. |
Pengukuran Kualitas Grounding
Pengukuran kualitas grounding dapat dilakukan dengan melihat gambar di atas dan menggunakan alat multimeter atau AVO (Ampere, Volt dan Ohm Meter) dengan petunjuk berikut :
-Fasa ke Netral | Untuk memastikan adanya aliran listrik standar listrik yaitu 220 Volt |
-Fasa ke Ground | Nilainya sama yaitu 220 volt bila grounding normal |
-Netral ke Ground: | Tegangan maksimal 5 volt yang digunakan sebagai standar |
Untuk pengukuran tegangan
listrik ini disarankan menggunakan pilihan pengukuran dengan option AC
Volt dengan maksimal tegangan lebih dari 220 Volt, contohnya 250Volt
atau 1000Volt.
Terlihat pada gambar ada 4 pilihan grup dalam selektor multimeter diantaranya yaitu : | |
Ohm meter yang berwarna biru, digunakan untuk mengukur resistansi atau tahanan suatu beban DCmA atau DC milli Ampere berwarna putih digunakan untuk mengukur arus yang berkisaran maksimal 50mA DCV atau DC Volt meter warna putih digunakan untuk mengukur tegangan DC mulai dari skala 10 Volt hingga 1000 Volt ACV atau AC Volt berwarna merah digunakan untuk mengukur tegangan AC mulai dari skala 10 Volt hingga 1000 Volt |
|
-Fasa ke Netral | disarankan menggunakan skala 250Volt AC pada Multimeter |
-Fasa ke Ground | disarankan menggunakan skala 250Volt AC pada Multimeter |
-Netral ke Ground | disarankan menggunakan skala 50Volt AC pada Multimeter |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar